kelemahan metode ini, terletak pada minimnya pupuk kandang. karena
semakin jarang orang yang memelihara kambing. kotoran kambing, katanya,
lebih baik dari pada kotoran sapi dan kerbau. hal ini karena kotoran
kambing jauh lebih pada dan bertahan lama dengan berbentuk menyerupai
biji-bijian.
jika tidak ada kotoran pupuk kandang, anda juga bisa melakukannya
dengan menaruh dedaunan, limbah organik, dan pupuk kompos, minimal
jerami sisa panen di ratakan dalam sawah. walaupun pupuk ini dengan
bahan dasar dedaunan, jika ini dijadikan untuk pupuk ketika akan tanam,
akan lebih baik dari pada mengandalkan pupuk kimia yang setiap musim
tanam langka di pasaran. pemakaian pupuk organik jelas akan memakan
bahan yang lebih banyak. saya belum pernah mencoba ini, tetapi jika ini
dilakukan saya yakin hasilnya lebih baik dari pada mengandalkan pupuk
kimia saja. tetapi saya juga begitu yakin kualitasnya masih di bawah
dengan memakai pupuk kandang.
keuntungan lain adalah, jika terjadi musim sela atau musim kering,
tanah bisa di tanami kacang-kacangan (kedelai dan kacang hijau). pada
dasarnya menanam palawija ini tidak membutuhkan pupuk kimia, hanya
membutuhkan siraman air, tanah sedikikt lembah saja. bahkan tanah
keringpun tanaman ini tetap hidup. karena tanahnya adalah sisa tanam
padi yang subur dengan memakai pupuk kandang, maka hasil palawijapun
akan jauh lebih baik dan lebih banyak. tanam palawija, memang belum
menjadi budaya setiap musim sela. namun, saya pernah mempunyai
pengalaman itu bersama orang tua saya.
menurut saya bukan karena bentuk dari kotoran kambing, tapi karena kadar C/N rasionya .. :) pupuk kandang yang paling baik adalah dari kotoran unggas, karena C/N rasionya lebih rendah
BalasHapusbukan palawija tidak membutuhkan pupuk kimia, tapi semua tanaman membutuhkan unsur hara untuk pertumbuhannya, dan terkadang unsur hara telah tersediayang disebutkan diatas (setelah tanam padi, residu padi mengandung unsur hara/bahan organik) seperti sehingga tidak perlu diadakan pemupukan kembali
BalasHapuspupuk kandang memang sangat penting untuk tanaman, tidak hanya cukup menggunakan pupuk kimia seperti urea saja..
BalasHapus