Selasa, 22 Mei 2012

Mengelola Sawah

mengelaola sawah pada umumnya tidak bisa di lepaskan dari traktor untuk mengolah tanah, bibit tanaman padi dan pupuk. ketiga hal ini tidak satu kesatuan. ini berbeda dengan zaman dahulu, mengelola sawah tidak bisa terlepas dari cangkul untuk mengelola tanah, bibit dan pupuk kandang. bisa di lihat perbedaannya.

mengeloala sawah tidak lebih dari 100 ubin bersama orang tua saya. khususnya dalam pemupukan tanaman.
pemupukan tanaman akan jauh lebih bagus jika dengan pupuk kandang. gunakan dulu kotoran kambing. kotoran kambing setidaknya tercampur dengan air kencing kambing dan sisa makanan dedaunan dan rerumputan.
setelah sawah terisi oleh air, pupuk kandang di ” sebar” di sawah dengan di injak-injak sehingga masuk kedalam tanah. tujuannya, agar ketika hujan, banyak air, pupuk kandang tidak terbawa arus menyebar kemana-mana. jika ini dilakukan dengan cukup merata dalam satu bidang sawah, sawah akan subur kira-kira dalam waktu setahun atau setara dengan 2 sampai 3 kali tanam. ini disebabkan, biji kotoran kambing yang cukup padat, hingga bertahan lama untuk hancur.
pada dasarnya, metode tanam ini tidak perlu menggunakan pupuk kimia. namun, tetap di perlukan. di sebabkan karena, jika tidak menggunakan pupuk dan semprot kimia, tanaman kita akan terkena hama karena hanya pada sawah kita saja yang memakai pupuk kandang, sedangkan sawah di sebalh kita tidak semuanya memakai pupuk kandang. sehingga, jika dalam satu lingkungan sawah kita memakai pupuk kandang dan sawah yang lain tidak memakai pupuk kandang, hati-hatilah terhadap serangan hama. karena tekstur tanamannya akan berbada. umunya lebih hijau dan ditandai dengan banyak rumput ilalang karena tanahnya subur. oleh karena itu memakai pupuk kimia dan semprot kimia pada dasarnya di gunakan untuk mengimbangi yang lain. pemakaian pupuk kimia pada tanah yang sudah cukup terdapat pupuk kandang, jika berlebihana justru akan menyebabkan tanaman mati di awali dengan tanaman sangat lebat sehingga batangnya patah tidak kuat menahan beban kelebatan daunnya. jika ini bisa anda lakukan (jika anda punya sawah) hasilna, akan lebih bagus kualitas padinya, juga lebih banyak. jika pada umumnya dalam 100 ubin menghasilkan 7 sampai 8 kwintal, maka dengan pupuk kandang akan memungkinkan sampai 9 sampai 10 kwintal. atau lebih banyak dari hasil sawah dengan memakai pupuk kimia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar